Pengenalan MACROMEDIA FLASH 8
1.1 Jendela Kerja
Sebelum kita memulai menggunakan Macromedia Flash 8 sebaiknya kita mengenal dulu jendela kerja dari software ini. Area kerja dari Macromedia Flash 8 ini terbagi menjadi beberapa bagian yakni Menubar, Toolbar, Timeline, Stage, dan Panel.
Menubar
Berisi kumpulan menu yang berupa perintah-perintah operasi dalam Macromedia Flash diantaranya File, Edit, View, Insert, Modify, Text, Commands, Control, Window dan Help.
Toolbar
Berisi kumpulan Tool yang memiliki fungsi dan kegunaan tertentu untuk melakukan design, editing maupun pengaturan gambar dan objek.
Timeline
Berupa panel yang digunakan untuk pengaturan Layer, Timing objek dan pengaturan lamanya durasi dari movie yang dibuat.
Stage
Halaman Kerja yang digunakan untuk menempatkan berbagai macam objek yang akan ditampilkan.
Panel
Panel pada sisi kanan jendela Macromedia Flash terdiri dari Component Panel yang berisi kumpulan komponen flash untuk membuat animasi lebih interaktif, Color Mixer Panel untuk pengaturan warna dari gambar atau objek, dan Library Panel yang menyimpan objek-objek seperti movie clip, grafik, button, sound, video dan lain-lain.
Panel di bagian bawah jendela Macromedia Flash terdiri dari Panel Action untuk memberikan perintah Action Script pada Frame ataupun Objek, dan Panel Properties yang berisi pengaturan dokumen, objek, tools dan lain sebagainya.
1.2 Toolbox
Tools
|
Fungsi
|
Selection Tool(V)
|
untuk memilih atau menyeleksi suatu objek.
|
Sub Selection Tool(A)
|
untuk menyeleksi objek lebih detail dari Selection Tool.
|
Free Transform Tool(Q)
|
untuk mentransformasikan objek yang terseleksi
|
Gradient Transform Tool(F)
|
untuk mentransformasikan gradient fill objek yang terseleksi
|
Line Tool(N)
|
untuk membuat objek berupa garis
|
Lasso Tool(L)
|
untuk menyeleksi objek dengan menggambar sebuah garis seleksi
|
Pen Tool(P)
|
untuk menggambar garis dengan bantuan titik bantu seperti dalam pembuatan garis, kurva atau gambar.
|
Text Tool(T)
|
untuk membuat objek teks
|
Oval Tool(O)
|
untuk membuat objek berbentuk bulat atau oval
|
Rectangle Tool(R)
|
untuk membuat objek berbentuk persegi panjang
|
Pencil Tool(Y)
|
untuk membuat garis
|
Brush Tool(B)
|
untuk membuat bentuk garis-garis dan bentuk bebas
|
Ink Bottle Tool(S)
|
untuk mengubah warna garis, lebar garis dan style garis atau garis luar sebuah bentuk
|
Paint Bucket Tool(K)
|
untuk mengisi area – area kosong atau digunakan untuk mengubah warna area sebuah objek yang telah diwarnai. Paint dapat digunakan untuk mewarnai warna solid, pengisian warna gradasi dan pengisian bitmap
|
Eyedropper Tool(I)
|
untuk mengambil sample sebuah warna dari gambar atau objek
|
Eraser Tool(E)
|
untuk menghapus objek
|
Hand Tool(H)
|
untuk menggeser tampilan stage tanpa mengubah pembesaran
|
Zoom Tool(M,Z)
|
untuk memperbesar atau memperkecil tampilan stage
|
Stroke Color
|
digunakan untuk memilih atau memberi warna pada suatu garis
|
Fill Color
|
untuk memilih atau memberi warna pada suatu objek
|
Black and White, No Color, Swap Color
|
Black And White digunakan hanya untuk warna hitam putih, No color digunakan untuk menghilangkan warna fill atau stroke suatu objek, Swap Color digun
|
1.3 Elemen – elemen dasar Animasi
Dalam pembuatan animasi ada beberapa elemen penting yang harus diketahui sebagai dasar yaitu Frame, Keyframe, Blank Keyframe, Layer, Simbol dan Library.
1.3.1 Frame, Keyframe dan Blank Keyframe
Frame
Frame merupakan tempat dari objek yang kita buat berada, isi dari frame akan selalu sama dengan keyframe Sebelumnya. Untuk menambahkan frame dapat dilakukan dengan klik kanan dan Pilih Insert Frame.
Keyframe
Keyframe merupakan frame dimana kita bisa meletakkan objek, keyframe digunakan untuk menempatkan perubahan gambar atau objek dark animasi. Untuk menambahkan keyframe dapat dilakukan dengan klik kanan dan pilih Insert Keyframe.
Blank Keyframe
Frame yang kosong. Dilambangkan dengan bulatan putih. Dan apabila blank keyframe ini berisi objek maka frame ini akan berubah menjadi keyframe. Untuk menambahkan Blank keyframe dapat dilakukan dengan klik kanan dan pilih Insert Blank Keyframe.
1.3.2 Layer
Layer pada Flash dianalogikan sebagai sebuah media gambar yang transparan. Kita dapat menghasilkan komposisi gambar dengan menumpuk beberapa gambar yang dibuat pada media transparan. Gambar pada lapisan bawah akan tertutup oleh gambar pada lapisan atasnya, akan tetapi gambar pada lapisan bawah dapat terlihat di bagian yang kosong dari lapisan atasnya.
Kegunaan dari layer :
a. Membuat animasi lebih dari Satu
b. Untuk mengkoordinir elemen-elemen dalam suatu movie
c. Agar tidak terjadi pengirisan objek antara yang satu dengan objek yang lain.
d. Agar dapat lebih cepat menemukan objek, dan lain-lain.
Untuk menambahkan layer dapat menggunakan beberapa cara yaitu dengan menggunakan tombol Insert Layer atau dengan klik kanan pada Layer sebelumnya dan pilih Insert Layer
1.3.3 Simbol dan Library
Simbol adalah sebuah objek yang dirubah menjadi objek yang dapat digunakan berulang kali, Simbol dapat berupa Movie Clip, Button atau Graphic.
Movie Clip merupakan rangkaian gambar di dalamnya (seperti film). Secara default, objek tersebut akan dimainkan berulang-ulang, Button berfungsi sebagai tombol yang dapat di klik, Graphic merupakan simbol yang berupa gambar.
Untuk membuat simbol, pilih pada menu Insert > New Symbol untuk membuat simbol baru. Kemudian tentukan behavior dari simbol.
Gambar yang sudah jadi juga dapat diubah menjadi simbol. Pilih gambar di stage kemudian dari menu bar pilih Insert > Convert to Symbol.
Library merupakan tempat penyimpanan dari simbol-simbol yang telah kita buat, simbol-simbol tersebut dapat kita gunakan sewaktu-waktu dengan mengambilnya dari dalam Library.
BAB II
ANIMASI DASAR
Pada Bab II ini kita akan mempelajari dasar-dasar pembuatan animasi pada Macromedia Flash 8, diantaranya adalah Tween Motion, Tween Shape, Animasi Guide dan Animasi Mask.
2.1. Tween Motion
Tween motion adalah animasi pergerakan simbol dari satu posisi ke posisi lainnya. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat animasi Tween Motion dengan sebuah objek sederhana.
a. Buatlah file Flash baru (Ctrl+N). Pada General Panel pilih Flash Document lalu klik Ok.
b. Buatlah sebuah Objek dengan Rectangular Tool atau Oval Tool pada frame 1 di Layer 1.
c. Buat sebuah Keyframe baru dengan cara, Klik kanan pada frame 15(dapat disesuaikan) lalu pilih Insert Keyframe.
d. Pindahkan posisi objek di frame 15 tersebut.
e. Klik kanan di frame antara keyframe 1 dan 15, lalu pilih Create Motion Tween.
f. Setelah muncul tanda panah di frame tersebut berarti Motion Tween telah berhasil kita buat.
g. Jalankan Animasi dengan Memilih menu Control > Test Movie (Ctrl+Enter).
2.2. Tween Shape
Tween shape adalah animasi perubahan bentuk objek bentukan(shape), yaitu satu bentuk dapat berupah ke bentuk lainnya selama terus menerus. Langkah-langkahnya tidak jauh berbeda dengan membuat Tween Motion.
a. Buatlah file Flash baru (Ctrl+N). Pada General Panel pilih Flash Document lalu klik Ok.
b. Buatlah objek teks dengan Text Tool.
c. Ubah objek teks tersebut menjadi Shape dengan cara Klik kanan > Break Apart. Lakukan Break Apart sebanyak 2 kali sampai menjadi objek shape.
d. Buatlah Keyframe baru pada frame 20(dapat disesuaikan).
e. Hapus Objek yang ada pada frame 20 tersebut, buat objek teks seperti pada point b di atas (buat tulisan “shape”), lanjutkan dengan melakukan Break Apart seperti point c di atas.
f. Klik frame 1 lalu pada Tab Properties pilih Tween Shape
g. Setelah muncul tanda panah pada frame berarti Tween Shape telah berhasil dibuat.
h. Jalankan Animasi dengan Memilih menu Control > Test Movie (Ctrl+Enter).
2.3. Animasi Guide
Animasi Guide adalah animasi pergerakan yang mengikuti arah garis(guide) yang kita buat. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
a. Buatlah file Flash baru (Ctrl+N). Pada General Panel pilih Flash Document lalu klik Ok.
b. Buatlah sebuah objek dengan Oval Tool pada frame 1 Layer 1.
c. Buat Layer Guide dengan cara pilih menu Insert > Timeline > Motion Guide. Atau dengan klik tombol Add Motion Guide yg ada pada panel Timeline.
d. Buat Keyframe baru pada frame 20 lalu Create Motion Tween.
e. Buat sebuah garis dengan Pencil Tool pada Guide Layer.
f. Klik kanan pada frame 20 di Guide Layer lalu pilih Insert Frame.
g. Pindahkan objek lingkaran di frame 20 Layer 1 ke ujung garis yang lain menggunakan Selection Tool(V). Pastikan titik tengah lingkaran berada tepat dengan ujung garis.
h. Lakukan Test Movie (Ctrl+Enter). Dapat dilihat bahwa objek lingkaran akan bergerak mengikuti garis Guide yang kita buat.
2.4. Animasi Mask
Mask artinya penutup yang menutupi suatu layer. Mask dapat berfungsi ketika suatu layer di-Masking untuk menutupi layer yang diberada dibawahnya. Animasi Mask ini biasa digunakan untuk membuat efek kilatan pada teks.
a. Buatlah file Flash baru (Ctrl+N). Pada General Panel pilih Flash Document lalu klik Ok.
b. Buatlah objek teks pada frame 1 Layer 1 dengan Text Tool, buat tulisan “MULTIMEDIA”.
c. Tambahkan 2 buah Layer baru dengan cara pilih menu Insert > Timeline > Layer. Atau dengan klik tombol Insert Layer yang ada pada Panel Timeline.
d. Copy objek teks “MULTIMEDIA” yang ada pada frame 1 Layer 1 dengan klik kanan pada objek lalu pilih Copy. Setelah itu masuk ke frame 1 Layer 3 dan klik kanan pada stage lalu pilih Paste in Place.
Objek teks pada frame 1 Layer 1 di Copy kemudian di Paste in Place pada frame 3
e. Insert frame pada frame 20 di Layer 1 dan 3.
f. Pada frame 1 Layer 2 buat objek dengan Rectangle Tool(R). Ganti Fill Color dengan warna Gradient.
g. Untuk mengatur warna objek dapat dilakukan dengan mengedit property pada panel Color Mixer di sebelah kanan window.
h. Buat Keyframe pada frame 20 Layer 2. Kemudian buatlah Animasi Tween Motion untuk objek persegi tersebut.
i. Klik kanan pada Layer 3 dan pilih Mask.
j. Lakukan Test Movie (Ctrl+Enter).
2.5. Action Script 2.0
Macromedia flash memiliki fasilitas Action Script digunakan agar suatu project multimedia lebih interaktif dan memiliki kecanggihan khusus. Seperti halnya pada pembuatan presentasi, Tutorial Interaktif, ataupun Peta(map). Action Script yang digunakan pada versi Macromedia Flash 8 adalah Action Script 2.0.
Tipe Data dan Variabel
Variabel adalah suatu penampung data. Penulisan variable ada aturannya juga, diantaranya :
· Tidak boleh menggunakan variabel yang sama dengan keyword atau literal dari Action Script sendiri, contoh true,false, null, dll.
· Variabel harus unik, artinya nama variabel yang satu harus beda dengan nama variabel yang lainnya, contoh kingkong1, kingkong2
Operator
Operator digunakan untuk memanipulasi variabel. Macam-macam operator :
Contoh penggunaan Action Script :
Membuat Animasi Motion
Sebelumnya telah kita pelajari membuat animasi motion(pergerakan) dengan menggunakan Tween Motion. Kali ini kita akan membuat animasi motion hanya dengan menggunakan Action Script 2.0
· Buat sebuah objek dengan Oval Tool.
· Ubah objek tersebut menjadi Symbol Movie Clip dengan klik kanan pada objek kemudian pilih Convert to Symbol… beri nama simbol dan pilih Type Movie Clip.
· Masuk ke panel Action untuk memberikan Action Script pada objek tersebut. Klik kanan pada objek dan pilih Action.
· Masukkan Script di bawah Ini.
onClipEvent(enterFrame){
_x+=15;
}
· Lakukan Test Movie (Ctrl+Enter)
BAB III
TUTORIAL INTERAKTIF
3.1. Elemen-elemen dasar pada Tutorial Interaktif
Macromedia Flash 8 saat ini banyak digunakan untuk pembuatan presentasi, Tutorial Interaktif ataupun Company Profile. Kali ini kita akan mempelajari pengaplikasian system Multimedia dengan menggunakan Macromedia Flash 8 untuk membuat sebuah tutorial interaktif. Sebelum itu kita perlu mengetahui beberapa elemen yang harus ada dalam sebuah tutorial interaktif.
Design Layout
Membuat sebuah Design Layout untuk Tutorial Interaktif tidaklah mudah dan harus sesuai dengan Tutorial yang akan kita buat. Sebuah Tutorial Interaktif sebaiknya memiliki tampilan yang menarik bagi user. Design yang menarik akan disukai oleh para user dan juga dapat menjadi nilai lebih dari Tutorial yang kita buat. Pemilihan design yang tepat dan sesuai dengan tema sangat diperlukan, misalkan kita membuat sebuah Tutorial untuk anak usia TK maka sebaiknya kita membuat design yang disukai oleh anak-anak TK. Gunakanlah pilihan warna-warna yang cerah dan disukai oleh anak-anak serta gunakanlah gambar-gambar kartun untuk lebih menarik perhatian dan membuat anak-anak betah menggunakan Tutorial yang kita buat.
· Materi Tutorial
Pemilihan isi materi dalam sebuah Tutorial Interaktif disini sangatlah penting. Materi yang kita buat harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh user, seperti untuk Tutorial Pendidikan harus disesuaikan dengan Kurikulum Pendidikan terkini. Penyampaian materi sebaiknya jangan terlalu rumit agar user dapat dengan mudah memahami isi dari Tutorial.
· Menu
Menu pada sebuah Tutorial Interaktif bisa dikatakan sebagai navigator yang akan menuntun user ke isi dari materi yang ada. Menu sebaiknya jelas dan tidak membingungkan user, sehingga user tidak tersesat dalam Tutorial yang kita buat. Jika dirasa perlu buatlah sebuah menu Help yang berisi informasi mengenai Tutorial dan fungsi dari button-button menu untuk lebih memudahkan user.
Animasi dan Pendukung lainnya
Animasi adalah nilai lebih dari sebuah Tutorial Interaktif dengan Flash. Dengan adanya animasi maka akan mempermudah user untuk memahami isi materi lebih jelas. Karena contoh secara visual dengan animasi akan lebih mudah dimengerti daripada menyampaikan materi dengan teks atau tulisan saja. Terutama jika target user adalah anak-anak usia TK yang belum bisa membaca dan memahami tulisan. Penggunaan animasi akan sangat membantu dalam hal ini. Selain animasi kita juga bisa menambahkan video yang berisi contoh dalam Tutorial Interaktif, video juga merupakan elemen pelengkap yang bisa digunakan untuk menyampaikan materi secara visual. Dan satu lagi pendukung untuk Tutorial Interaktif yaitu sound. Pemilihan sound yang sesuai dan tepat akan menjadikan Tutorial yang kita buat lebih menarik.
3.2. Membuat Layout (Design)
Membuat design layout dapat dilakukan dengan menggunakan software pengolah gambar lain seperti Photoshop, CorelDraw dan sebagainya yang kemudian dapat di ekspor ke library Macromedi Flash. Atau dapat juga langsung dibuat di Flash dengan menggunakan Tool-tool yang ada. Di bawah ini ada beberapa model area layout yang dapat digunakan sebagai acuan dasar pembuatan layout sebuah Tutorial Interaktif.
Selain dari beberapa contoh acuan di atas kita juga dapat mengkreasikan bentuk layout Tutorial Interaktif sesuai dengan kreatifitas kita.
3.3. Membuat Menu
Membuat Button
Langkah untuk membuat button menu adalah sebagai berikut:
· Buatlah sebuah objek berbentuk persegi dengan Rectangle Tool(R)
· Buat teks dengan Text Tool(T) di atas objek persegi tersebut.
· Seleksi objek persegi dan teks tersebut kemudian klik kanan > Convert to Symbol..
· Berikan nama tombol dan pilih type Button, kemudian tekan Ok.
· Objek Button telah jadi. Untuk mengedit objek tersebut dapat dilakukan dengan klik 2x pada objek button tersebut. Setelah itu akan masuk ke panel Timeline khusus symbol button yang terdiri dari 4 macam frame yaitu Up, Over, Down, Hit.
Frame Up adalah frame tampilan awal dari button sebelum diarahkan pointer. Over adalah frame tampilan button saat mouse diarahkan di atas button. Down adalah frame tampilan button setelah di-Klik. Dan Hit adalah area button dapat dieksekusi.
· Klik kanan pada frame Over tersebut lalu pilih Insert Keyframe.
· Ganti warna pada fill color lalu pilih Paint Bucket Tool lalu klik pada objek persegi.
· Insert keyframe lagi pada frame Down dan ganti juga fill color dan warna teks.
· Tambahkan lagi keyframe pada frame Hit tanpa perlu merubah warna. Ukuran persegi akan menjadi area eksekusi dari button.
· Lakukan Test Movie(Ctrl+Enter) untuk melihat perubahan button sebelum pointer mouse diarahkan, saat pointer mouse di atas button dan saat button di-Klik.
Link Button ke Frame Tertentu
Setelah button kita buat maka selanjutnya adalah membuat link ke suatu frame.
· Buatlah 2 buah layer, layer pertama beri nama Tombol dan layer kedua beri nama Isi.
· Buatlah beberapa buah button pada layer Tombol frame 1, contoh disini menggunakan teks yang di Convert menjadi button. Insert frame pada frame 5 layer Tombol.
· Buat keyframe pada frame 2, 3, dan 4 pada layer Isi. Buatlah objek dengan Rectangle Tool(R) pada frame tersebut dan beri fill color merah pada objek di frame 2, fill color kuning pada objek di frame 3 dan fill color hijau pada objek di frame 4.
· Berikan Action Script pada frame 1 layer Tombol dengan script berikut.
· Berikan Script pada masing-masing button sebagai berikut :
Button “Merah” :
Button “Kuning”:
Button “Hijau”:
· Lakukan Test Movie(Ctrl+Enter)
3.4. Membuat Text Scrolling (PR)
Text Scrolling digunakan untuk teks isi materi tutorial yang panjang. Dengan menggunakan teks scrolling kita dapat meminimalisir area untuk menampilkan teks tersebut.
Langkah untuk membuat Text Scrolling adalah sebagai berikut :
· Buat 4 layer baru pada Timeline. Masing-masing beri nama layer Action, Mask, Teks, Button.
· Buat objek dengan menggunakan Rectangle Tool(R) pada layer Mask.
· Buka menu Window > Common Libraries > Button
· Ambil button pada folder Classic Button > Playback > gel Left, drag button tersebut ke Stage pada layer Button frame 1.
· Lakukan transformasi pada button. Pilih menu Modify > Transform > Rotate 90° CW sehingga arah button menjadi ke atas.
· Tambahkan satu lagi button seperti di atas dan lakukan transform Rotate 90° CCW. Sehingga nanti posisi kedua button akan seperti dibawah ini.
· Berikan Instance name di properties pada button yang atas dengan nama „btn1‟ dan button yang bawah dengan nama „btn2‟
· Masukkan teks yang panjang pada layer Teks frame 1 dengan menggunakan Text Tool(T).
· Insert frame pada frame 20 layer Mask
· Insert Keyframe pada frame 20 layer Teks
· Geser objek teks pada layer tersebut ke atas hingga akhir tulisan.
· Tambahkan Tween Motion diantara frame 1 sampai 20 di layer Teks.
· Berikan Masking pada Layer Mask dengan klik kanan pada layer lalu pilih Mask.
· Berikan Action Script pada button bawah sebagai berikut.
· Insert Keyframe pada frame 20 layer button
· Hapus Action Script yang ada pada button bawah di frame 20. Kemudian berikan Action Script pada button atas sebagai berikut.
· Berikan Script Stop pada frame 1 layer Action.
· Sekarang kita tambahkan Effect Button disable agar pada saat posisi awal button atas tidak dapat di-Klik dan pada saat posisi scroll berakhir button bawah tidak dapat di-Klik.
· Insert Keyframe pada frame 2 dan 19 di layer Button.
· Berikan Script pada masing-masing button di frame 2 dan 19.
Untuk button atas berikan Script:
Untuk button bawah berikan Script:
· Tambahkan Script sebagai berikut pada frame 1 layer Action.
· Insert Keyframe pada frame 20 layer Action dan berikan Script sebagai berikut pada frame tersebut.
· Lakukan Test Movie (Ctrl+Enter)
3.5. Membuat Tampilan Fullscreen
Biasanya kalu kita membuat sebuah .swf Movie di flash tampilannya saat dijalankan akan sesuai dengan pengaturan ukuran dokumen pada panel properties. Misalkan 800x600 pixels. Untuk bisa menampilkan .swf Movie secara fullscreen ketika dibuka kita bisa menambahkan Script pada frame 1. Scriptnya adalah sebagai berikut.
Setelah itu lakukan Export Movie. File > Export > Export Movie…
Kemudian bukalah file .swf hasil dari Export Movie tersebut. Movie akan tampil secara fullscreen.
3.6. Membuat Tombol Close
Tombol Close akan memudahkan kita untuk keluar dari Movie yang sudah di fullscreen. Langkah-langkah membuatnya adalah sebagai berikut.
Pada salah satu frame(missal: frame1 layer 1) buatlah sebuah objek dengan menggunakan Oval Tool(O), ukuran lingkaran tidak usah terlalu besar.
· Gunakan Text Tool(T) untuk membuat objek tanda silang menggunakan huruf “X”.
· Break Apart teks tersebut. Klik kanan > Break Apart.
· Seleksi seluruh objek tersebut kemudian Convert to Symbol dan jadikan button.
· Insert Keyframe pada frame paling akhir(misal : frame 16)
· Berikan Script pada Button Close.
· Berikan Script Stop pada frame 15 agar movie tidak berlanjut ke frame berikutnya.
· Berikan Script pada frame 16.
· Export Movie dan jalankan file .swf nya.
3.7. Video/Movie
Import .swf Movie
Sebelum meng-Import Movie siapkan sebuah file .swf Movie yang akan di Import. Sebagai contoh disini kita menggunakan file .swf dengan nama “mobil..swf”.
· Buat file flash baru (Ctrl+N).
· Buatlah sebuah objek dengan Rectangle Tool(R)
· Convert objek tersebut menjadi Movie Clip.
· Ubah Registration Pointnya ke pojok kiri atas. Kemudian tekan Ok.
· Setelah itu berikan Instance Name pada Movie Clip tersebut dengan nama “stage”.
· Tambahkan satu buah layer lagi pada Timeline.
· Berikan Script pada frame 1 di layer 2.
“mobil..swf” adalah nama file yang akan di load. Area adalah Instance name dari movie clip yang akan menjadi tempat .swf Movie ditampilkan.
· Simpan file, kemudian Export Movie. Pastikan file disimpan dalam satu folder yang sama dengan file .swf Movie yang di load.
Import File Video
Kita dapat memasukkan file video ke dalam file flash. Format-format video yang dapat diimport antara lain *.mpeg, *.avi, *.flv. Berikut adalah langkah-langkah mengimport video.
· Buka file flash baru (Ctrl+N).
· Pilih menu File > Import > Import to Library. Pilih file video yang akan diimport.
· Setelah itu akan muncul kotak dialog import. Pastikan file video yang diimport sudah sesuai kemudian klik Next.
· Akan muncul pilihan Deployment video. Pilih Embed video in SWF play in Timeline. Kemudian klik Next.
· Kemudian akan mucul pilihan Embedding. Pilih symbol type Embeded Video kemudian klik Next.
· Kemudian muncul tampilan terakhir. Klik Next.
· Setelah itu drag Embedded video yang ada di Library ke Stage
· File video sudah berhasil diimport ke dalam file Flash.
Kita juga dapat menambahkan beberapa navigasi seperti Play, Stop dan Pause untuk video tersebut.
· Ambil button pada Common Libraries. Window > Common Libraries > Button.
· Pilih button pada Classic Button > Playback. Button gel Right untuk Play, Button gel Stop untuk Stop dan Button gel Pause untuk Pause.
· Atur posisi button di bawah video.
· Setelah itu pilih frame 1 lalu tambahkan Script stop.
· Kemudian berikan Script berikut pada tombol Play.
· Kemudian berikan Script berikut pada tombol Stop.
· Kemudian berikan Script berikut pada tombol Pause.
· Lakukan Test Movie(Ctrl+Enter)
3.8. Audio/Sound
Langkah-langkah meng-Import file sound adalah sebagai berikut:
· Pilih menu File > Import > Import to Library
· Pilih file sound yang akan diimport.
· Drag file yang sudah diimport di Library ke stage.
· Sehingga akan tampil garis frekuensi suara di frame 1.
· Pilih Layer 1 lalu pada panel Property Pilih Loop agar sound diulang terus menerus.
Ket:
- Sound : Untuk memilih file suara yang sudah diimport ke Library.
- Effect : Untuk memberikan efek pada suara.
- Repeat : Untuk perulangan suara dengan jumlah perulangan tertentu.
- Loop : Untuk perulangan suara terus menerus.
· Lakukan Test Movie.
Menggunakan Suara dari file .swf
Menggunakan suara dari file .swf berguna agar ukuran file animasi menjadi lebih ringan. Karena file .swf yang berisi suara dipisahkan dari file Movie utama. Sebelumnya lakukan Import sound seperti langkah sebelumnya di atas dan simpan file .swf dari sound tersebut, misalkan dengan nama “sound.swf”.
· Buka file flash baru (Ctrl+N).
· Ambil button gel Right untuk tombol menjalankan musik dan button gel Right untuk tombol menghentikan musik dari Common Libraries.
· Berikan Script berikut pada button gel Right.
· Berikan Script berikut pada button gel Stop.
· Simpan file dalam satu folder yang sama dengan file .swf sound yg di load.
· Lakukan Test Movie (Ctrl+Enter).
3.9. Publish Project
Pada Macromedia Flash terdapat fasilitas untuk mem-publish project Movie yang kita buat menjadi ekstensi tertentu seperti *.EXE, *.HTML, *.MOV dsb. Disini kita akan mem-publish project Movie kita menjadi *.EXE agar dapat dijalankan tanpa menggunakan flash player. Langkah-langkahnya sebagai berikut.
· Pilih menu File > Publish Setting(Ctrl+Shift+F12).
· Kemudian pada window Publish Setting pilih Type Windows Projector(.exe).
· Setelah itu Klik Publish. Tunggu proses Publish hingga selesai.
3.10. Membuat File Autorun
Nantinya Tutorial Interaktif yang kita buat akan dikemas dalam bentuk CD. Setelah di atas kita membuat file *.exe selanjutnya adalah kita membuat file autorun agar file *.exe yang telah kita buat dapat dibuka secara otomatis ketika CD dimasukkan ke dalam CD-ROM.
· Buka program Notepad dari All Programs > Accessories
· Ketikkan kode perintah Autorun. Fileflash.exe adalah contoh nama dari file.
· Klik menu File > Save As.
· Simpan dalam folder yang sama dengan file .exe dengan nama AUTORUN.inf
· Proses selanjutnya adalah melakukan Burning CD Interaktif yang telah kita buat. Isi di dalam CD adalah file .exe dan file Movie pendukung lainnya serta file AUTORUN.
SWISHMAX
ANIMASI TEKS & ANIMASI GAMBAR
SwishMax merupakan aplikasi untuk membuat animasi flash seperti halnya Macromedia Flash MX. Namun perbedaannya, SwishMax lebih mudah dalam penerapannya dibandingkan dengan Flash MX. Tentu saja kemudahan itu akan mengurangi ‘keluwesan’ para pengguna yang ingin berkreasi lebih dengan menggunakan flash. Akan tetapi untuk para pemula, program SwishMax sudah lebih dari cukup untuk membuat berbagai animasi flash apalagi kelengkapan fitur pada SwishMax semakin ditambah. Kelebihan lainnya, bila sudah mahir menggunakan SwishMax, dalam berkreasi lebih banyak pada Macromedia Flash MX akan lebih mudah karena sudah memiliki dasar pada SwishMax.
Instalasi SwishMax
1. Jalankan file SetupSwishmax.exe dengan cara klik 2 kali file tersebut, sehingga muncul gambar berikut:
2. Klik tombol Next, sehingga keluar form License Agreement, klik pilihan Yes, sehingga muncul tampilan pilihan tempat untuk menginstall program ini seperti pada gambar berikut:
3. Bila ingin menginstall ditempat lain tekan tombol Browse dan tentukan lokasi menginstall. Bila ingin menginstall secara default pada direktori yang ada, tekan tombol Next langsung, sehingga proses instalasi akan dilakukan. Bila proses instalasi selesai akan keluar tampilan sebagai berikut:
4. Hilangkan centang pada Launch. kemudian tekan tombol Close. Selesai Mengaktifkan SwishMax
Cara mengaktifkan SwishMax:
Klik menu Start Programs SwishMax SwishMax, sehingga akan muncul tampilan awal dari SwishMax seperti di bawah ini.
Pilih pilihan Start a new empty movie untuk memulai dengan tampilan awal yang
kosong.
diantaranya menu file, edit, view, insert, modify, control, tools, panels dan help. Toolbar digunakan untuk mengakses menu-menu utama secara cepat yang terdiri dari:
• Standar Toolbar �� untuk pengoperasian file seperti new, open, save.
• Insert Toolbar �� untuk memasukkan objek seperti scene, text, image.
• Control Toolbar �� untuk mengontrol scene seperti play, stop, play scene.
• Grouping Toolbar �� untuk menggabungkan objek seperti Group as Group.
• Export Toolbar �� untuk mengekspor scene seperti Export to Swf.
Tools merupakan perintah (command) yang akan menentukan apa yang akan dilakukan Swish saat proses click atau drag pada workspace. Perintah itu antara lain select, line, pencil dan lain-lain.
Mengatur Scene
Saat pertama kali membuat project, sebaiknya atur dahulu scene-nya dan disesuaikan dengan scene yang kita harapkan. Diantara beberapa hal yang harus diatur antara lain:
1. Mengatur ukuran scene
Untuk mengatur scene dapat dilakukan dengan cara mengubah nilai dari Width dan Height dalam satuan pixels
2. Mengubah background scene
Untuk mengubah background color scene dengan cara mengubah warna default background (putih) menjadi sesuai pilihan.
3. Mengubah Frame Rate
Untuk mengubah frame rate dapat dilakukan dengan cara mengubah nilai frame rate dalam satuan fps.
4. Untuk memberhentikan animasi saat sampai diakhir, dapat dilakukan dengan cara mencentang pilihan Stop Playing at the end of movie
Membuat Animasi Teks
1. Klik menu Insert �� Text, dan ganti tulisan/teks tersebut menjadi Praktikum Multimedia
2. Atur model font, ukuran font, dan warna font di jendela propertis yang ada.
4. Untuk memberikan efek animasi, klik teks yang pertama. Kemudian klik kanan, klik menu Effect �� Core Effect �� Transform.
5. Durasi efeks transform secara default selama 20 frame, untuk mengubahnya bisa diatur pada properties dengan cara pada panel timeline klik kanan text efek Praktikum Multimedia tersebut.
7. Ubah durasi efek transform menjadi 30 frame.
9. Untuk melihat hasilnya, klik menu Control �� Test Movie
10. Agar file yang dibuat dapat digunakan untuk keperluan lainnya seperti untuk keperluan pembuatan media pembelajaran maupun website, maka file tersebut harus di eksport terlebih dahulu, dengan cara klik menu File �� Export ��SWF… �� File Name: animasiA �� Save
Catatan:
Pada satu text dapat ditambahkan beberapa effect
Membuat Animasi Gambar Menggunakan Tool Motion Path
1. Klik menu: File �� New
2. Dengan menggunakan tools ellipse, buatlah gambar lingkaran. Untuk mengubah atribut lingkaran seperti warna isi maupun folder bisa diatur pada properties.
3. Langkah selanjutnya membuat animasi pada gambar lingkaran tersebut dengan cara klik objek lingkaran, kemudian klik tools Motion Path dan Gerakkan mouse dengan cara tekan dan jalankan kemudian klik pada setiap pergerakan yang diinginkan. Berikut ini contoh pergerakan (motion path) dari objek bola tersebut.
4. Bila motion path-nya sudah dibuat, maka timeline akan terlihat seperti pada gambar berikut. Jumlah perpindahan tergantung banyaknya proses ‘klik’ saat melakukan motion path sebelumnya.
5. Untuk melihat hasilnya, klik menu Control �� Test Movie
6. Agar file yang dibuat dapat digunakan untuk keperluan lainnya seperti, maka file tersebut harus di ekspor terlebih dahulu, dengan cara klik menu File �� Export�� SWF … �� File Name: animasiB �� Save
Membuat Animasi Gambar Menggunakan Efek Move dan Diperbesar
1. Klik menu: File �� New
2. Dengan menggunakan tools Rectangel, buatlah gambar kotak.
3. Gambar kotak tersebut akan diberi efek Move sehingga berpindah tempat dari pojok kiri atas menuju pojok kanan bawah dan membesar seperti gambar berikut
4. Berikan efek move dengan cara klik gambar kotak �� klik kanan �� Effect�� Move
5. Untuk melihat preview animasi, aktifkan Preview Frame dengan cara pilih menuControl �� Preview Frame
6. Pastikan posisi timeline berada pada frame ke-10
7. Pindahkan gambar kotak ke pojok kanan bawah dan diperbesar, sehingga menjadi seperti berikut
8. Untuk melihat hasilnya, klik menu Control �� Test Movie
0 komentar:
Posting Komentar